Curug Tilu Cipelah, Wisata Murah Meriah di Ciwidey

Sebenarnya ke curug cipelah ini hanyalah alternatif semata, karena kami hanya ingin motoran saja di daerah ciwidey, tapi sebari menyelam minum air, akhirnya kami memilih curug cipelah menjadi destinasi wisata.

Kami berangkat hanya beranggotakan 5 orang, sedikit memang, tapi kami menikmatinya. Kami berangkat agak siangan, dengan meeting point di alun-alun ciwidey, sebenernya hanya nunggu satu orang lagi, yaitu nandi. Oh yah, alasan kami berangkat siang karena sebelumnya kami semua habis mengadakan acara makan-makan malam harinya, alhasil pada kesiangan bangun, maklum kami semua pekerja swasta yang butuh istirahat juga.

Sekitar pukul 09.00 pagi, batang hidung nandi pun sudah kelihatan, kami semua berkumpul di sebuah indomaret yang tidak ada tukang parkirnya (langka sekali), disana kami berdiskusi sejenak mengenai tujuannya, awalnya kami semua sepakat untuk motoran sampai ke pantai selatan, tetapi karena kondisi pada saat itu sudah siang hari yang dimana jika nanti kami telah tiba di pantai akan bertemu dengan terik matahari yang menyengat, pada dasarnya pantai lebih enak di nikmati ketika pagi ataupun sore hari. maka dari itu di putuskan kami motoran menuju Curug Tilu Cipelah.

Lets Go

Lokasi Curug Tilu Cipelah sendiri berada di perbatasan antara kabupaten Bandung dan Cianjur, lebih tepatnya berada di Cipelah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.

Dari ciwidey kami menuju rancabali melewati perkebunan teh yang sedikit demi sedikit sudah di bangun tempat wisata, sebenernya sangat di sayangkan sih, pemandangan yang awalnya hijau sekarang berubah menjadi bangunan-bangunan semi permanen yang hanya dibuat untuk "mereka" yang haus akan pariwisata.

Setibanya dari rancabali kita belok ke kanan menuju arah cianjur, tinggal ikutin saja jalannya, sudah cor beton kok, hanya saja kami kurang menikmati motoran di jalan ini, gak tau kenapa, motoran di jalanan cor beton kurang begitu menyenangkan..

Sekitar pukul 11.00 siang kami tiba di Curug Tilu Cipelah, di gerbang pintu masuk kami di mintai tiket masuk sebesar 5k, cukup murah di tengah wisata jawa barat yang identik dengan "mahal" nya, dari pintu gerbang jalanan menjadi menanjak dan bebatuan, tetapi masih bisa di lewati oleh motor dan mobil, hanya saja hati2 dalam memilih jalannya..

Dari parkiran kita sudah bisa melihat langsung Curug Tilu Cipelah, saat itu sedang musim hujan tetapi debit airnya tidak begitu deras, di depan curug sendiri terdapat kolam yang bisa di pake untuk berenang, sangat cocok sebagai destinasi keluarga. 

Curug Tilu Cipelah

Curug yang mengalir langsung dari atas tebing ini bisa menjadi salah satu destinasi wisata untuk camping bersama teman-teman ataupun keluarga, areanya juga cukup luas, fasilitasnya pun sudah cukup memadai, seperti toilet, mushola maupun warung-warung ada di sekitarnya.

Mushola Curug Cipelah

Nah berhubung kami tidak membawa pakaian ganti untuk berenang, alhasil kami hanya nongkrong di dekat curug sebari menyalakan kompor lalu menyeduh kopi yang memang sudah kami sediakan dari rumah. ahh sungguh nikmat ditemani suara air yang jatuh dari atas tebing dan pemandangan indah di sekitar curug cipelah. 



Btw , parkir di curug cipelah sebsar 5k (motor), jadi total parkir dan tiket masuk adalah 10k, masih cukup worth it untuk wisata sekelas jawa barat !!


Kami cukup puas menikmati curug tilu cipelah, tetapi kami belum cukup puas untuk menikmati motoran. Alhasil kami lanjut motoran kembali ke naringgul, naringgul sendiri salah satu spot motoran yang paling familiar di kalangan warga bandung. untuk menuju naringgul ini sebenernya tinggal ikutin saja jalan besar jika tadi dari ciwidey dan rancabali. 

Lets Go....

Akhirnya kami kembali lagi ke rancabali lalu melanjutkan perjalanan menuju ke naringgul, That's Time Boy !! waktunya untuk menikmasti jalanan yang mulus serta pemandangan kebun teh yang sangat memukau, walaupun sudah sering sebenarnya saya kesini, tetapi tidak pernah bosan untuk menikmati sebari motoran disini.. 

Rasanya hilang semua beban pikiran ketika motoran ke naringgul, rasa cape terbayarkan, hanya rasa lapar yang muncul karena kami semua belum makan siang.

Chill

Kami tiba di Rest Area Naringgul pada pukul 14.00, disini kami memesan nasi goreng dengan harga 15k, rasanya sih biasa saja, tapi berhubung lapar jadinya makanan tersebut terasa sangat nikmat. awalnya kami semua ingin lanjut motoran ke arah pantai, tetapi berhubung waktu yang sudah hampir terlanjur sore akhirnya kami memutuskan untuk kembali pulang ke Bandung dengan perasaan "Rindu".

Di umur yang lagi lucu-lucunya ini entah kenapa saya lebih sering menikmati perjalanannya ketimbang tujuannya.. 


Ayye Arifin

We Are Crazy ^_^

No comments:

Post a Comment