Mendaki Gunung Merbabu Via Suwanting, Bener Bikin Sinting??

Gunung Merbabu merupakan salah satu surga bagi para pendaki yang menyukai landscape per sabana-an, kali ini kami mencoba mendaki gunung merbabu via suwanting yang merupakan salah satu jalur yang memiliki sabana yang sangat indah. 

Gunung Merbabu via suwanting

Saya dan Rio berangkat dari Bandung menggunakan kereta api Kahuripan tujuan Yogyakarta, sementara Faqih, Agus dan Herman berangkat menggunakan bus dari jakarta, total personil dalam pendakian kali ini berjumlah 5 orang, karena berbeda tempat asal alhasil kami janjian saja bertemu di basecamp.

Pagi hari kami tiba di stasiun lempuyangan, tanpa berlama-lama kami langsung menyewa sepeda motor yang berada di depan stasiun. oh yah, depan statiun lempuyangan ini semakin hari semakin banyak saja jasa penyewaan sepeda motor, mungkin agar lebih efektif sih karena wisatawan yang hendak berlibur ke jogja kebanyakan menggunakan kereta api.

Saya tidak tau tempat sewa motor ini boleh di pakai sampai basecamp suwanting atau tidak, makanya saya tidak bilang akan mendaki gunung, khawatirnya tidak boleh sehingga membuat rencana sedikit berantakan, jadi untuk jaga-jaga saya suruh Rio menunggu dari kejauhan dan saya datang sendiri ke tempat penyewaan tersebut. hehhehe

Kenapa kami menggunakan motor untuk mencapai basecamp? Percayalah cara ini merupakan cara paling murah menurut saya, terlebih kami cuman berdua. intinya kalau ada yang murah kenapa tidak? nanti saya spill budget di bawah yah....

Setelah proses admintrasi sewa motor selesai, kami bergegas menuju basecamp, karena teman saya Faqih, Agus dan Herman sudah menunggu kami di basecamp, gak enak nih kalau mereka kelamaan.. yok gas poll.. tapi kami ijin sejenak untuk sarapan terlebih dahulu yah, karena gas poll butuh tenaga hehhee..

Sarapan terlebih dahulu disini

Singkat cerita sekitar pukul 9 pagi kami sampai di basecamp suwanting, ini agak ngaret dari rencana awal, banyak rintangan di jalan sih. untungnya teman saya tidak marah sedikitpun. FYI, Basecamp Suwanting sudah menerapkan sistem online, jadi sebelum kita mendaki merbabu via suwanting diharapkan kalian sudah booking terlebih dahulu yah, karena suwanting ini merupakan salah satu jalur favorit pendakian, alhasil pada saat weekend tiket selalu full booked, jadi pesan jauh-jauh hari yah gaes..

Tanpa berlama-lama kami langsung registrasi ulang ke loket dengan memberikan kode booking, nah setelah terkonfirmasi kami diberikan form-form yang harus di isi, salah satunya form daftar bawaan pendaki, ada beberapa peraturan juga di balik lembaran-lembaran kertas tersebut.

Mengisi Form di basecamp

Nah ini proses sedikit memakan waktu, terlebih daftar barang bawaan harus kita isi sesuai dengan apa yang di bawa, tentu kami harus membongkar carier kami terlebih dahulu, setelah itu ada proses yang harus di lalui kembali yaitu pengecekan oleh petugas, ini juga memakan waktu, karena keterbatasan petugas dan banyaknya rombongan pendaki yang harus di cek. belum lagi setelah itu kami harus ikut briefing. lumayan lama prosesnya, kami baru berangkat dari basecamp sekitar pukul 11.30 hehehe. yah cukup sebagai pengalaman saja untuk kedepannya sih.. 

Oh yah, dari Basecamp kami di antar oleh mobil coltbak lalu di lanjut menggunakan ojek sampai pintu rimba. coltbak & ojek tersebut sudah termasuk dengan tiket masuk kawasan suwanting yah gaes dengan biaya sekitar 20k, biaya tersebut bukan biaya pas kita booking online, melainkan biaya tambahan nanti yang akan di minta saat kalian registrasi di pos pendakian suwanting. jadi siapkan uang yah gaess... hehhee

Menaiki ojek menuju pintu rimba

Pintu rimba

Dari pintu rimba kami berkumpul dan berdoa terlebih dahulu agar segala urusan di mudahkan dan di lancarkan. amin.... Awal pendakian masih nyaman, namun kenyaman itu hanya berlangsung beberapa meter saja, track tanah padat menanjak langsung menyapa kami, walaupun dengan kemiringan yang belum terlalu ekstrim, namun tetap saja membuat paru-paru dan dengkul kami menjadi kaget.

Awal pendakian masih santai

Dari pintu rimba menuju pos 1 membutuhkan waktu sekitar 10-15 menitan, dengan vegetasi hutan pinus, Pos 1 hanya berupa tanah datar yang tidak terlalu luas dan tidak ada shelter untuk beteduh. dari pos 1 kami langsung tancap gas dengan sesekali menghela nafas.

Baru beberapa menit berjalan

Dari pos 1 menuju pos 2 perjalanan sesungguhnya telah di mulai, trek berupa tanah padat namun cukup licin, usahakan jika musim kemarau gunakan masker, karena sepanjang trek sangat berdebu. dan untuk musim hujan sepertinya jalurnya akan sangat licin, karena trek bisa menjadi jalur air.

Kami mendaki saat musim kemarau, walaupun di kelilingi rimbunnya pohon namun tetap saja sepanjang trek seperti sangat gersang, kami kepayahan mendaki karena trek menanjak konstan, hanya ada sedikit jalan landai, itupun kami gunakan sesekali untuk beristirahat. 




Di tengah perjalanan sekitar pukul 14.00 WIB kami istirahat sejenak, sebari mengisi perut dengan beberapa potong roti yang kami bawa, entah masih jauh atau sudah dekat pos 2, yang jelas trek merbabu via suwanting ini bikin lutut gemeteran karena tanjakannya tiada henti.

Istirahat sejenak sebari makan roti

Setelah mengisi perut dengan roti, kamipun melanjutkan kembali perjalanan, rencananya nanti di Pos 2 kami akan makan siang terlebih dahulu dengan bekal yang di bawa/dibeli dari basecamp tadi. tanjakan demi tanjakan rasanya tiada henti, trekpun rasanya monoton sekali, lebih tepatnya sih karena gak ada bonus !! gak ada landscape yang bisa di lihat sepanjang perjalanann juga, hanya ada pepohonan dengan bercampur debu yang berterbangan hufft. Oh yah, setiap kali kami berpapasan dengan pendaki yang sedang turun, kami selalu menyempatkan bersapa dan bertanya "mas pos 2 masih jauh?" ucapku, "masih mas, sekitar 2 jam-an lagi" ucap salah seorang pendaki, mendengar ucapan tersebut membuat kami semua bertanya-tanya, apakah kita yang lambat mendakinya atau emang treknya yang bikin sinting? ah sudahlah kami jalani saja terlebih dahulu, toh mengeluhpun tidak akan membuatnya menjadi mudah.

Sebelum Sampai di Pos 2 sebenernya kita melewati beberapa pos bayangan, seperti Lembah Gosong (1.665 mdpl), Lembah Cemoro (1.790 mdpl), Lembah Ngrijan (1.866 mdpl), dan Lembah Mitoh (2.127 mdpl). 

Lembah Mitoh

Kami sampai di pos 2 sekitar pukul 15.20, dengan di tandai tanah datar berundak dan vegetasi yang terbuka, disini kalian bisa mendirikan tenda, namun masih sangat jauh menuju puncak. total estimasi yang di butuhkan dari pos 1 menuju pos 2 sekitar 3jam-an lebih. entah estimasi tersebut normal atau lambat, yang jelas trek gunung merbabu via suwanting ini membuat dengkul dan nafas kami bekerja sangat keras.

Di pos 2 kami istirahat cukup lama, saking lamanya sampai lupa diri kalau masih ada perjalanan yang bakal menguras tenaga kembali hahaha.

Pos 2 Gunung Merbabu via suwanting

Makan siang bersama di pos 2

Sekitar pukul 16.40 kami melanjutkan perjalanan, sore hari cuaca sebenernya sangat syahdu, dari kejauhan kami sudah bisa melihat beberapa gunung di jawa tengah, terlebih menuju pos 3 ini vegetasi sudah mulai sedikit demi sedikit terbuka di dominasi oleh tanaman semak, namun inilah trek paling terberat dari jalur suwanting, tanjakan dengan kemiringan sekitar 60-70 derajat dengan tanah padat nan licin sangat menyulitkan untuk melangkah, beberapa track sudah disediakan tali oleh pengelola. pokoknya benar kata orang track suwanting ini benar-benar bikin sinting, bikin mental tergoyahkan.

Pemandangan sore hari



Trek menuju pos 3



Sekitar 17.50 kami beristirahat sejenak mendengarkan adzan magrib yang terderangar samar-samar dari bawah sana, sunset begitu cantik, cukup untuk menghibur kami yang sudah kelelahan, dan sepertinya pos 3 masih sangat jauh.

Sunset Gunung merbabu via suwanting

Haripun sudah semakin gelap, headlamp dan jaketpun kami gunakan, pendakian kali ini benar-benar merusak mental sih, minim di kasih bonus sepanjang jalan, full mulut ketemu lutut !! terlebih jalurnya yang sangat berdebu walaupun sudah malam hari, membuat mata menjadi perih. sedangkan baju ,celana, sepatu dan muka sudah pasti full kotor dan berdebu, Sebenernya kami tidak memperdulikannya, yang terpenting bagaimana caranya kami bisa mencapai pos 3 terlebih dahulu.

Memasuki malam hari

FYI : sebelum sampai pos 3 kami melewati beberapa pos bayangan, seperti lembah singo, lembah manding dan Pos air. jalurnya banyak percabangan, ketika trek malam hari cukup sulit untuk memilih jalan yang enak untuk di daki.

Sekitar pukul 19.30 atau 3 jam kurang perjalanan dari pos 2 akhirnya kami sampai di pos air, disini kami bertemu banyak pendaki yang sedang mengisi air, kamipun beristirahat sejenak sebari menunggu antrian. Pos air ini merupakan satu-satunya sumber mata air yang kami temui di tandai gentong besar yang tersambung oleh pipa kecil, disini kami memutuskan untuk lanjut dan tidak jadi mengisi air karena antrian yang tidak bergerak, terlebih air yang keluar dari gentong tersebut sangat kecil.

Foto di ambil saat siang hari

Dari Pos air menuju Pos 3 sebenernya perjalanan sudah tidak terlalu menanjak seperti sebelumnya, disini vegatasi sudah mulai benar-benar terbuka, hanya ada rerumputan dan edelweiss, waktu tempuh dari pos air menuju pos 3 hanya sekitar 15 menitan saja. dan sekitar pukul 20.00 WIB kami akhirnya sampai di pos 3, di tandai dengan area datar yang sangat luas dan bisa menampung puluhan tenda. 

Kamipun bergegas mencari area untuk memasang tenda, saat memasang tenda kami agak kerepotan karena di Pos 3 anginnya benar-benar tidak bisa di kompromi, seperti badai saja, bahkan nyaris tidak ada pendaki yang ngopi cantik di luar tenda, selain angin yang berhembus kencang suhu dinginpun menambah ketidak nyamanan, alhasil kami hanya bisa nongkrong di dalam tenda, sebenernya cukup kecewa sih, karena rencana ngopi cantik gagal total.

Keesokan paginya kamipun langsung bersiap summit, namun di pagi haripun angin masih berhembus sangat kencang. Berbeda saat kami sedang di pos 1 hingga pos air, nyaris tidak ada angin, mungkin karena Pos 3 ini posisinya berada di ketinggian dan tidak ada pepohonan yang menutupi.

Disini si Faqih tidak ikut summit, karena dia merasa kecewa dengan aturan pihak basecamp yang dimana para pendaki harus sudah turun maksimal jam 4 sore untuk mengambil identitas yang di tinggakan (KTP) di basecamp, jika lebih dari jam 4 para pendaki bisa mengambil identitas ke-esokan harinya, hal tersebut membuat kami agak di buru-buru sebenernya, terlebih jalur suwanting ini bukan jalur yang ramah untuk di buru-buru. alhasil walaupun sudah di bujuk untuk ikut summit, Faqih tetap ingin diam di tenda saja sebari beres-beres peralatan, hal tersebut ia lakukan untuk jaga-jaga katanya agar pas kami sudah kembali tidak membuang waktu untuk beres-beres tenda.

Dengan musyawarah akhirnya kami putuskan berempat tetap summit dan Faqih menunggu di Pos 3, "ok qih kami hargai keputusanmu"

Dari Pos 3 menuju puncak suwanting, trek kembali menanjak konstan dengan pemandangan full sabana, gunung merapi pun terlihat gagah di depan sana, untung saja kami hanya membawa peralatan seperlunya, jadi trek yang menanjak bisa kami lalui.

Menuju Puncak suwanting

Pemandangan gunung merapi sepanjang jalur pendakian

Anginnya sangat kencang, seperti badai saja, mungkin kalau kamu ke merbabu saat cuaca cerah dan minim hembusan angin berarti kamu sangat beruntung.

Perjalanan menuju puncak suwanting membutuhkan waktu sekitar 1 jam dengan trek yang terus menanjak. di puncak suwanting ini kalian sudah bisa melihat sabana yang ikonik dari gunung merbabu via suwanting ini. masyaallah pemandangannya memang sangat cantik dan indah.

Sabana Gunung Merbabu via suwanting


Gunung Merbabu via suwanting

Puncak Suwanting

Saya memutuskan untuk hanya sampai puncak suwanting saja, di ikuti oleh Agus dan Herman, hanya Rio yang penasaran menuju puncak kenteng songo, bukan karena saya tidak mau ikut menemani Rio, tetapi rasanya saya ingin berlama-lama di sabana sebari menikmati pemandangan. karena saya juga gak bisa berlama-lama meninggalkan Faqih di Pos 3, alhasil Rio berangkat sendiri menuju puncak kenteng songo dan kami menunggu di sabana suwanting, FYI nih, Rio ini basicnya pelari jadi saya tidak perlu khawatir, terlebih dia berlari dari puncak suwanting ke puncak kenteng songo dan dia hanya membutuhkan waktu sekitar 35 menit saja untuk bisa kembali ke puncak suwanting, bener-bener anak muda ini seperti sedang mengasuh kami yang jompo..

Awalnya saya ingin memakan semangka di sabana suwanting ini, tetapi ternyata pisaunya ketinggalan di dalam tenda, alhasil percuma saja bawa semangka ke puncak suwanting ini, ujung-ujungnya kami buka di pos 3 dan kami bagikan ke beberapa pendaki di sekitar kami.

Pos 3 dari kejauhan
Makan semangka dulu kita

Sekitar pukul 10.00 kami kembali ke pos 3 dan bertemu Faqih, kami bergegas beres-beres tenda, sumpah perjalanan kali ini di penuhi dengan keburu-buruan, alias engga ada nyantainya. Sekitar jam 11.00 kami pun turun kembali menuju basecamp.

Sebenernya sih pemandangan Gunung merbabu via Suwanting ini keren dan cantik banget terlebih sabananya, gak ada obat pokoknya. namun karena di batasi oleh aturan yang mengharuskan kami kembali pukul 4 sore alhasil kami tidak bisa menikmati perjalanan, bayangkan saja, setelah di gempur habis-habisan oleh trek pendakian suwanting, tentu kami harus beristirahat di pos 3 (recharge tenaga sebelum ke-esokan harinya summit), perjalanan menuju puncak pun tidak mudah, belum lagi perjalanan turun yang menguras tenaga dan harus berhati-hati karena trek turun menjadi curam, entah sudah tepat atau belum yang jelas ini masalah management waktu, mungkin kami harus belajar kembali mengenai management waktu, maklum saja kami termasuk pendaki yang lelet, makanya jujur saja dalam perjalanan kali ini saya tidak bisa menikmatinya. 

Oh yah, pas sampai basecamp kami harus mengecek sampah kami kembali dengan disaksikan oleh petugas dari taman nasional, alhasil kami kena denda karena ada beberapa sampah yang ketingggalan (padahal kami sudah semaksimal mungkin membawa sampah kami turun).

Aturan mengenai sampahnya sih sudah bagus, tetapi fakta di lapangan banyak sekali sampah berserakan di pos 3.... hmmm i dont know what happens..

Saat di cek sampah.. hayoolohh.....

Tapi apapun itu, Gunung merbabu tetap tidak mengecewakan, tetap cantik seperti biasanya. thx u merbabu, sampai jumpa kembali !!

Estimasi Budget Menuju Gunung Merbabu via suwanting

-St Kiaracondong (Bandung) - St Lempuyangan (Yogya) : 80k x 2 : 160k P.P
-Sewa Motor 2 hari : 160k/2
-Bensin : 25k/2
-Parkir : 10k/2
-Simaksi 2 hari : 52.5k
-Logistik : 50k-an
-Sarapan Pagi : 12k
-Makan Siang : 12k (bekal pendakian)
-Makan Malam : 14k (pulang pendakian)
-Ojek : 10k
-Bakso : 15k

Harga di atas sudah full sampai pulang ke bandung, dan belum termasuk logistik dari Bandung


 

Ayye Arifin

We Are Crazy ^_^

1 comment:

  1. Menyala abangquuuuuuw 🔥😂

    ReplyDelete