Hari ke 3 di pacitan, Sebelumnnya kami sudah main ke Alun-alun pacitan, pantai soge, pantai teleng ria dan juga beberapa wisata pacitannya lainnnya, baca selengkapanya di cerita sebelumnya Backpacker ke pacitan hari ke 2
Sungai maron pacitan |
Pagi hari kami bangun dengan suasana syahdu di pantai klayar yang masih sepi, walaupun masih sepi tetapi penjaja makanan seperti sarapan sudah hilir mudik menawarkan dagangannya terutama ke penginapan2 di sekitar pantai. btw, penginapan kami tepat berada di depan persis pantai klayar, mau ke pantai tinggal jalan 5 langkah !! tapi ngeri juga sih sebenernya kalau malem hari suara ombaknya kenceng bikin jantung dag dig dug seeer... hohohoho
Sekitar jam 7 pagi kami bergegas menuju destinasi selanjutnya yaitu sungai maron, jaraknya hanya sekitar 6.5km atau 20 menitan dari pantai klayar, dengan melewati hutan dan sesekali perkampungan warga. Jalurnya yang naik turun serta jalan yang tidak terlalu lebar menjadikan tantangan tersendiri saat mengendarai sepeda motor. Nah kalau kalian dari arah pantai klayar nanti sebelum ke sungai maron kita melewati turunan tajam, tetap fokus karena pemandangaan saat kita menuruni bukit sangat indah jadi jangan terlena hehehe
Jalur turun, tepat menuju sungai maron |
Untuk jam buka sungai maron sendiri saya tidak tau namun yang jelas pas kami tiba disana (sekitar 7.30 pagi) loket sudah dibuka dan kami merupakan pengunjung pertama yang berada di sungai maron, oh yah tiketnya sendiri sebesar 100rb/perahu, maksimal perperahu 4 orang saja. sebelum menaiki perahu kami beli mendoan terlebih dahulu di sebuah warung tepat di samping tulisan "sungai maron" harga mendoannya sendiri cukup murah, sekitar 1000 rupiah, beli 10 biji buk !!!
Ketika akan menaiki perahu kami di wajibkan menggunakan pelampung yang telah di sediakan oleh petugas sungai maron, menurut kami Manajemen disini sudah sangat rapih dan baik, di mulai dari loket yang sudah modern hingga penjadwalan perahu yang berangkat sudah ter-manajeman dengan baik, pokoknya keren.
Sungai maron |
Petugas memanggil perahu "Rahayu Selamet" dengan nahkoda bernama mas edi menggunakan TOA elektronik, lantas kamipun langsung bergegas turun menuju perahu tersebut, dari sini mas edi selaku (nahkoda), sangat profesional sekali dalam melakukan pekerjaannya, beliau sangat sopan dan welcome terhadap wisatawan.. semangat mas !!
Perjalanan menyusuri Sungai maron pun di mulai, di awal perjalanan dasar sungai masih dapat terlihat dengan jelas, sungainya jernih, minim sampah pastinya !! namun beberapa meter perahu kami berjalan, dasar sungai-pun sudah tidak terlihat, berarti kedalaman sungai sudah mulai mendalam,
mulai menyusuri sungai maron |
Dengan perahu kayu yang menggunakan mesin tempel kami membelah tenangnya sungai maron, yaps sungai maron ini sangat eksotis, air yang kehijauan dan pemandangan kiri kanan pohon-pohon kelapa yang menjulang tinggi menjadikan sungai maron salah satu tempat pelarian terbaik., gak salah deh kalau kalau sungai maron sering disebut amazonnya jawa timur !!
Kata orang sini, waktu berkunjung terbaik sungai maron yaitu pas musim kemarau, karena selain airnya lebih jernih pantulan matahari dan langit biru membuat warna sungai terlihat lebih eksoktik hijau sedikit kebiruan yihhhaa., yah walaupun kami berkunjung saat musim hujan tetapi kami tidak pernah kecewa karena sudah bisa merasakan suasana sungai maron bersama keluarga tercinta dan mendapatkan pengalaman baru sudah cukup bahagia bagi kami.
Menyusuri sungai maron |
Sungai maron sendiri merupakan sungai hilir dari aliran air laut pantai ngiroboyo, sungai maron sendiri memiliki panjang sekitar 5km dan konon katanya di beberapa titik kedalaman bisa mencapai 20meter, silahkan di coba jika ingin mengukur kedalaman, tapi rata-rata sekitar 5meteran, nah di sungai maron ini juga terdapat beberapa spot foto, untuk bisa berfoto di spot foto tersebut di usahakan pengunjung request kepada nahkoda kapal, karena jika tidak sudah pasti akan lewat, kan sayang udah jauh-jauh tidak berfoto di tempat paling favorit di sungai maron, untung saja nahkoda kami yang bernama mas edi sangat helpfull dan friendly orangnya, kami memeiliki beberapa permintaan selain mengunjungi spot foto kami juga meminta agar memelankan laju perahu guna pengambilan foto dan video menggunakan drone, oh yah disini sinyal drone agak susah jadi musti nekat dikit untuk bisa mendapatkan moment, terlebih kiri kanan banyak pohon kelapa ngeri-ngeri sedap bagi saya yang masih pemula ,, keep safety pokoknya ..
Sekitar setengah jam kami tiba di pantai ngiroboyo, si mas nahkoda menawarkan untuk mampir ke pantai ngiroboyo, namun dikenakan tarif masuk pantai sebesar 10k, karena yang mengelola berbeda. Tawaran yang cukup ramah dari mas edi, namun kami menolak tawaran tersebut dan hanya melihat pantai ngiroboyo dari kejauhan sebelum perahu di belokan dan kembali menuju dermaga sungai maron.
Sungguh perjalanan yang sangat mengesankan, terlebih anak saya sangat menikmati perjalanan tersebut. Sebenernya dulu juga saya dan istri pernah ke sungai maron namun kami tidak menaiki perahu karena dirasa naik perahu 100rb dirasa sangat mahal, hahahaha padahal kan itu harga patungan bukan perorang, dasar jiwa gembel !!
Narsis dulu sebelum berlabuh di dermaga |
Sungai maron |
rumah-rumah penduduk di sungai maron |
Selesai menikmati dan menejelajahi sungai maron kami pun istirahat sejenak di dermaga sebari ngemil mendoan yang tadi sempat di bungkus. selanjutknya kami ingin mampir ke beberapa pantai, karena di sungai maron ini sinyal XL tidak ada (tadinya mau lihat pantai di google maps) yah sudah akhirnya kami berkunjung ke pantai yang terdekat saja untuk sekedar nostalgia yaitu pantai watu karung.
Jarak dari sungai maron menuju pantai watu karung sekitar 7km/20 menitan jika menaiki sepeda motor, masih dengan jalur hutan dan melewati beberapa pemukiman penduduk, jalannya cukup asyik sih kiri kanan banyak pepohonan, namun sepi gaesss, padahal udah cukup siang sekitar jam 10an. sedikit saran kalau mau mengexpolore pantai-pantai pacitan usahakan bensin full sebelum masuk ke daerah-daerah sepi kan gawat kalau waktunya terbuang hanya untuk ndorong motor hehehe.
Dulu sebenernya pernah masuk ke pantai watu karung, cuman lupa ada tiket masuk atau tidak, untuk kali ini kami tidak menemukan loket masuknya, jadi yah gratis dan kondisi waktu itu juga cenderung sepi, biasanya pantai watu karung ini banyak di minati oleh orang asing/bule karena ombaknya sangat pas untuk main surfing.
Pantai watu karung |
Pantai watu karung (di fotoin bocil) |
Minum Kelapa Muda dulu di pantai klayar |
Bermain terlebih dahulu di pantai klayar |
Pantai klayar ... we'll meet again !! |
Oh yah, di Jogja kami memesan penginapan di The Winotosastro Hotel dengan harga 150rb (long weekend), kami nyari penginapan yang ada kolam renangnya karena si bocil pengen berenang di sore hari.. hehehe
The Winotosastro Hotel |
Nyampe hotel langsung nyeburrrrr... |
Lets jalan-jalan tipis di jogja sebelum pulang ke rumah (cerita selanjutnya)
Tiket Perahu Sungai maron : 100k/3orangTiket Pantai W.karung : freeTiket Pantai Klayar : free (karena sudah bayar sehari sebelumnya)Penginapan The Winotosastro ; 150k/malam
No comments:
Post a Comment