Mendaki Gunung Guntur, Si Kecil Yang Melelahkan

 Awalnya teman kantor saya (sebut saja bunga) ngajakin kuy ke gunung, singkat cerita dipilihlah gunung guntur yang berada di garut sebagai destinasinya, selain dekat dengan kota bandung, gunung guntur pun dirasa sangat cocok untuk pendaki pemula seperti saya hhehee. Pas mendekati hari H pendakian, teman kantor saya si bunga gak jadi alias meng-cancel acaranya, sontak teman lainpun yang tadinya sudah fix ikut menjadi ikut-ikutan tidak ikut hahahah (sudah biasa), tapi karena saya sebelumnya telah mengajak teman sekolah yang sudah terlanjur ambil cuti kerja untuk mendaki Gunung Guntur, akhirnya kamipun kuy. berdua hehehe.... 


Sebelumnya sudah saya tawarkan untuk naik ke Gunung Cikuray, karena teman sayapun pada hari yang sama akan mendaki Gunung Cikuray, tetapi dia tidak mau dan tetap "kekeuh" pengen naik Gunung Guntur, walaupun hanya berduaan (mesranyaaaa). Oh yah teman saya ini bernama azis, dia termasuk kategori agak lebay sih, tapi masih batas wajar.. (kalau dia baca tulisan ini mungkin bakalan ngamuk wkkwkwkkwk pisss).

Gunung Guntur sendiri memiliki ketinggian 2249 mdpl, walaupun termasuk kategori gunung yang kecil tapi treknya suskes bikin dengkul lemas gak karuan hehehe. Gunung guntur termasuk gunung berapi bertipe Stratovolcano atau gunung mengerucut yang terdiri atas lava dan abu vulkanik yang mengeras. Yang khas dari gunung bertipe Stratovolcano adalah curam di puncak dan landai di kaki.

Puncak 2 Gunung Guntur

Berangkat menuju gunung guntur menggunakan sepeda motor, perjalanan memakan waktu 1,5 jam-an dari kota Bandung, sesampainya di garut kami membeli logistik di sebuah minimarket yang berada di SPBU Tanjung. Oh yah, SPBU tanjung ini menjadi meeting point para pendaki yang hendak akan menuju ke basecamp gunung guntur, kalau sedang musim mendaki sih terdapat kendaraan colt bak ataupun angkot dadakan yang siap mengantarkan para pendaki menuju basecamp gunung guntur. Sebagai catatan, SPBU tanjung ini sangat nyaman banget untuk di jadikan tempat istirahat/ngaso para pendaki, selain adanya minimarket juga di lengkapi masjid yang lumayan besar, jadi bisa sekalian menunaikan ibadah sebelum ataupun sesudah mendaki..

Pemandangan Gunung Guntur dari SPBU tanjung
Setelah membeli logistik, saya dan azis bergegas menuju basecamp gunung guntur via citiis, tepat berada di samping SPBU tanjung terdapat jalan besar yang mengarah ke arah basecamp gunung guntur maupun tempat wisata curug citiiss, dari SPBU tanjung ke basecamp jaraknya sekitar 1,8km (menurut google maps). Baru saja kami jalan sekitar 300 meter, sudah distop oleh 2 orang bapak-bapak, kami disuruh bayar 2rb/orang untuk biaya masuk ke kawasan tersebut :(, oke skip !! Setelah sampai di basecamp kami langsung bergegas packing ulang barang bawaan lalu dilanjut registrasi pendakian. waktu itu sebenarnya gunung guntur sedang tutup, namun pendakian masih di perbolehkan, hanya saja tidak ada tiket simaksi, jadi kami hanya disuruh mengisi form pendakian dan menitipkan KTP serta membayar biaya sumbangan sebesar Rp.5.000/ kelompok (dapet bonus air mineral 1 botol kecil) .

Dari basecamp menuju pos 1 (curug citiis) trek di dominasi oleh tanah bercampur batu kerikil, jalanan cenderung landai namun sedikit menanjak, cocoklah untuk pemanasan. Di awal pendakian banyak percabangan jalan, sempat bingung juga sih, untung saja ada para penambang pasir yang menunjukan jalan, jadi tidak muter2 hehehe. Karena kami summit sekitar pukul 10.00 siang jadi matahari saat itu sedang gemar-gemarnya mengeluarkan sinar ultra violet, beberapa kali kami berhenti untuk berteduh karena panasnya sangat menyengat fiuhhhhh....

Menuju Gunung Guntur
Di sepanjang trek menuju pos 1 terdapat air yang di alirkan melalui pipa kecil dan di beberapa tempatnya sengaja di lubangi, jadi bisa dah tuh untuk mengisi air ataupun sekedar cuci muka. ~ syegggarrr

Di tengah perjalanan menuju pos 1 kami dihadang oleh bapak-bapak yang membawa cangkul, tanpa basa basi si bapak ini langsung meminta uang 5rb untuk berdua, alasannya sih untuk pelebaran jalan, lah wong jalannya sendiri udah cukup lebar, yah saya rasa sih ini udah termasuk pungli, sangat di sayangkan memang, padahal garut memiliki alam yang luar biasa indahnya namun tercoreng oleh ulah manusianya sendiri. huuftttttt.....


Trek menuju pos 1 , masih banyak bonusnya hiiihii
Sekitar pukul 11.30 kami tiba di pos 1 Curug Citiis, disini suasananya sangat sejuk dan alami, selain tepat berada dekat dengan curug juga terdapat beberapa warung yang siap melayani kamu disaat perut mulai keroncongan. untungnya saya dan azis membawa beberapa cemilan jadi tidak perlu membeli makanan di pos 1 ini hehe. Tak lama beristrirahat kami melanjutkan perjalanan, karena tiba2 cuaca yang tadinya sangat cerah berubah menjadi mendung tak karuann...

Menuju Pos 2, melewati aliran sungai yang berasal dari curug citiis setelah itu langsung di hadapkan dengan trek yang cukup berat, kami harus menaiki tebing yang cukup curam, untung saja belum turun hujan jadi trek yang didominasi oleh bebatuan besar tidak terlalu licin, namun tetap harus berhati-hati karena jalanan cukup sempit dan trek cukup extream, beberapa kali saya harus merangkak dan berpegangan pada batu untuk bisa menaiki trek tersebut.. Semangat !!
melewati aliran sungai curug citiis
Trek Curam Gunung Guntur
Pukul 12.30 kami berhasil melewati trek tebing yang curam, keringat lumayan bercucuran, kami istirahat sejenak sebari melihat pemandangan kota garut, sebenernya di tempat kami istirahat sudah terlihat dari kejauhan beberapa tenda yang telah di dirikan di pos 3, tak berselang lama kami melanjutkan perjalanan, sekitar pukul 13.00 kami sampai di pos 3, alhamdulillah sampai juga, tapi saya penasaran kok pos 2 tidak kelihatan yah, saya ga ngeh loh, entah kelewat atau gimana tau-tau udah sampai pos 3 aja hihihiihi..

Setelah Melewati Tebing Curam
Gunung Guntur yang semakin mendung
 
Menuju pos 3
Camp area pos 3
Di pos 3 kami langsung menuju volunter guntur untuk registrasi ulang, disini pula kami di beri banyak arahan oleh volunter guntur seperti jangan merusak alam, lalu batas camp hanya sampai pos 3, dan juga jaga selalu barang bawaan selama ngecamp, karena gunung guntur ini rawan maling. So,,, sangat disarankan saat tengah malam tiba agar bergantian berjaga dengan temannya. oh iyah, di pos 3 ini pula menjadi tempat terakhir adanya sumber air.

kartu registrasi volunter gunung guntur
Pos 3 ini cukup luas untuk menampung puluhan tenda namun kondisi tanahnya cukup miring dan tidak banyak tempat yang landai, saya dan azis bergegas mencari lapak untuk mendirikan tenda karena rintik hujan sudah mulai turun, dan alhamdulillah kamipun dapat lapak yang cukup strategis, dekat dengan pos volunter guntur dan dikelilingi oleh semak2 yang dapat menghindari terpaan angin.

Setelah tenda selesai di pasang pada saat itu pula hujan lebatpun tiba2 turun, khawatir akan aliran air yang turun karena kondisi tanahnya yang miring, bergegaslah saya membuat parit dadakan, sementara itu azis di dalam tenda merapihkan barang2 dan mempersiapkan makan siang. Dan benar saja hujan sangat deras membuat aliran air mengalir dengan deras di tanah berkerikil, tapi untung saja kami sudah membuat parit jadi bisa istirahat dengan tenang. nguhhehehehe

Sekitar pukul 16.30 hujanpun mulai berhenti, sayapun bergegas mengambil air yang tak jauh letaknya di pos 3, sesampainya di TKP ternyata airnya sedang keruh akibat hujan lebat tadi, tapi yasudahlah saya ambil saja untuk keperluan lainnya.
 
Suasana malam hari di po3 gunung guntur, aslinya lebih keren, poto diambil pake hp cina.

Keesokan harinya kamipun summit attack menuju puncak sekitar pukul 04.00, saya nyaris tidak tidur untuk menjaga si azis dan barang-barang dari hal yang tidak diinginkan, tapi sebelum summit kami menitipkan carrier terlebih dahulu di pos volunter guntur, mereka dengan senang hati menjaga tas carrier kesayangan anda.

Dan inilah trek sesungguhnya gunung guntur, puncak terlihat dekat memang, namun faktanya tidak seperti itu, medan berpasir ditambah batuan kerikil sangat menyulitkan untuk mendaki, setiap kali kaki ini melangkah 3 langkah maka secara otomatis akan turun 1 langkah, sangat-sangat menguras tenaga, selain itu banyak percabangan jalan jadi kami harus memilih jalan yang benar2 tepat, dan bahayanya lagi banyak bebatuan besar terjatuh akibat pergerakan tanah yang dilalui oleh pendaki, kerap kali kami harus saling memberi peringatan kepada pendaki lain yang berada di bawah kami setiap kali batu besar menggelinding ke bawah, ngeri juga sih terlebih kami summit attack pada malam hari, jadi di butuhkan fokus terhadap apa yang ada disekeliling. Tapi pada saat summit attack kami di beri bonus berupa pemandangan city light view dan milky way yang sungguh memanjakan mata.

pemandangan city light view saat summit attack. poto diambil pake hp cina
Gak heran kalau gunung guntur ini sering disebut semerunya van java, asli juara treknya sukses bikin dengkulku lemes, beberapa kali juga saya harus mencium tanah karena salah pilih jalan, dan terkadang saya harus melepas sepatu untuk mengeluarkan bebatuan kerikil yang masuk disela-sela telapak kaki wkkwkkwkw.

Alhamdulillah sekitar pukul 05.30 kami telah sampai di puncak 1 gunung guntur, sebenernya gunung guntur ini memiliki 4 puncak, tapi karena sunrise sudah keburu naik alhasil kamipun menikmati pagi di puncak 1 gunung guntur.

Sunrise di puncak 1 gunung guntur
foto by azis
Pagi yang Hakiki , *pemandangan kota garut dan gunung cikuray
Di puncak 1 ini kalian bisa melihat pemandangan kota garut dan gunung-gunung yang ada disekitarnya seperti cikuray dan papandayan, sementara disebelah kiri puncak 1 terdapat kawah gunung guntur yang menganga lebar.

Kawah Gunung Guntur
Tadinya mau lanjut naik ke puncak 2, tetapi si azis udah keburu tepar, yaudah dari pada si azis ditinggal sendiri akhirnya sayapun mengurungkan niat untuk ke puncak 2, jadi kami hanya menikmati pesona gunung guntur di puncak 1. Tetep gokil kok pemandangannya walau hanya sampai puncak 1 . \m/

Sabana puncak 1 gunung guntur
Sekitar pukul 08.00 kami turun menuju ke pos 3, trek turun kali ini kayak maen perosotan, tinggal seluncur aja namun harus tetap jaga kecepatan, jika terlalu cepat akan sangat berbahaya karena trek cukup curam, namun jika kebanyakan nge-rem dengkulpun bakalan terasa lemes, jadi gunakan metode gas - rem dikit hehehee.

treking menurun dari puncak 1 menuju pos 3
Satu hal yang saya sadari kenapa sekarang ini tidak boleh nge camp di atas puncak, selain karena bahaya akan adanya petir juga karena trek naik maupun turun dengan membawa carrier akan sangat beresiko untuk diri sendiri maupun orang lain.

So, untuk kalian yang hendak mendaki gunung guntur, ada beberapa tips dari saya berdasarkan pengalaman pribadi :


  • Sebelum mendaki gunung guntur, cari informasi terlebih dahulu apakah statusnya di buka ataupun di tutup untuk pendakian, kalian bisa cek/menanyakan di twitternya  @VolunteerGuntur, ataupun ignya @volunteerguntur
  • Meminta doa restu kepada orang tua sebelum melakukan pendakian 
  • Olahraga terlebih dahulu sebelum melakukan pendakian
  • Usahakan jangan terlalu siang saat melakukan pendakian, karena selain panas yang menyengat juga dapat membuat tubuh menjadi cepat lelah karena terpapar sinar matahari.
  • Bawa jas hujan, karena gunung guntur sering hujan tiba-tiba
  • Jaga selalu teman dan lupakan MANTAN !!
  • Jaga attitude dan perkataan saat melakukan pendakian
  • Dilarang camp di puncak guntur !! lokasi camp terakhir di pos 3 !!
  • Sumber air terakhir berada di Pos 3
  • Saat malam tiba, bergantianlah berjaga untuk menghindari hal yang tidak diinginakan
  • Titipkan Carriermu di pos Volunter Guntur saat akan melakukan summit attack
  • Gunakan Sepatu safety, jangan menggunakan sendal untuk menghindari cidera akibat trek pasir berkerikil, bukankah kakimu adalah mahkotamu saat pendakian? maka manjakanlah !!
  • Selalu libatkan Tuhan dalam setiap perjalananmu
Enjoy Summit ^^


*copy dari website sebelumnya crazytravelmate.com

Ayye Arifin

We Are Crazy ^_^

No comments:

Post a Comment