Menginap Di Nepal Van Java , Dusun Butuh Kaliangkrik Magelang

Dari jogja langsung tancap gas nih main ke magelang, hmmm.. emang magelang yah memang gak ada habisnya ... letss go menuju salah satu desa terciamik di pulau jawa !!


Sengaja berangkat dari jogja agak siangan biar pas sampai sana langsung check in dan ketemu sore hehhee...
Perjalanan menuju Nepal Van Java di tempuh sekitar 2jam-an dari kota Jogja, karena siang hari cuaca sangat tidak ramah alias panas banget, alhasil kami lebih sering berhenti untuk mendinginkan badan dan pikiran (Resiko berangkat siang), maklum kami menggunakan sepeda motor dari Bandung.. hehehe

Sesampainya di kaliangkarik kami beristirahat sejenak di daerah pasar baseran lebih,  karena waktu itu sudah masuk jam makan siang dan  cuaca yang sangat panas akhirnya kami mampir di warung bakso, harganya murmer sih, seperti kata pepatah, ada harga ada rasa. hehehe

Harga bakso

9k

Setelah perut kenyang, kami melanjutkan kembali perjalanan, Sebenernya untuk menuju nepal van java ini cukup mudah, tinggal ikuti saja jalur menuju kaliangkrik nanti ada beberapa petunjuk jalan utama menuju nepal van java..

Jalan menuju Nepal Van Java sendiri cukup terjal dan sempit jadi pastikan kendaraanmu sehat walafiat yah, tapi percayalah pemandangan sepanjang perjalanan sangat memanjakan mata..

Setelah sampai di kawasan nepal van java, kami arahkan langsung sepeda motor kami ke Griyo Butuh Kaliangkrik, yaps... rencananya kami akan camping di griyo butuh.
Namun setelah sampai di griyo butuh, hanya ada 1 motor yang terparkir di depan cafenya, mungkin milik petugasnya, oh yah, griyo butuh ini tempatnya agak nyempil sebenarnya, namun view dari sini cakep sih ..

Griyo butuh kaliangkrik

Setelah 30 menit menunggu di depan cafenya dan terus memanggil petugasnya dengan harapan ada yang keluar di balik ruangan, namun hasilnya nihil, seperti ada kehidupan tetapi tidak ada siapa-siapa, walaupun kami sudah mengelilingi area griyo butuh, namun tetap tidak ada seoranngpun yang bisa kami tanyai, akhirnya setelah berunding dengan anak dan istri akhirnya kami urungkan niat untuk camping dan pindah haluan mencari penginapan di desa nepal van java.

Oh yah masuk ke desa nepal van java ini dikenakan biaya 10k/orang, loketnya sendiri berada tepat di samping gardu pandang.

Loket masuk ke Desa Nepal Van Java

Kami memilih Penginapan Wanto, lokasinya tak jauh dari gardu pandang dan jalan utama, pas kami kesana ternyata hanya ada 1 kamar saja yang kosong, setelah kami melihat-lihat isi ruangan dan fasilitas yang diberikan, akhirnya kami tertarik tentu deengan negosiasi ulang, dan alhasil kami dapat harga di 150k yang sebelumnya mas wantonya sendiri buka harga di 200k.. 

Fasilitas penginapan di Mas Wanto ini terdapat warung makan yang tentu di kelola langsung oleh mas wanto, ada ruang tamu dan disediakan snack gratis di meja ruang tamu, free wifi kenceng dan disediakan juga tv dengan chanel2 berbayar tentunya oh yah kamar mandinya shared bathroms tapi jangan khawatir sudah ada pemanas airnya, oh yah tak lupa ada balkon untuk melihat pemandangan di sekitaran desa nepal van java ini. overall cukup ok sih, apalagi keramahan mas wanto menjadi nilai lebih dari penginapan ini. rekomended deh pokoknya !!

Ps : gak banyak foto-foto penginapan mas wanto.



Balkon Penginapan Mas Wanto

Ok setelah istirahat, kami menuju gardu pandang, yah walaupun tertutup kabut sih tapi syahdu... 
Gardu pandang ini lokasinya berada tepat di samping loket masuk, dari gardu pandang jika cuaca cerah bisa melihat 350 derajat pemandangan yang gokil abiss di sekitar kaki gunung sumbing ini..

Gardu pandang sore hari tertutup kabut



Setelah puas menikmati sore syahdu di gardu pandang kami mencoba naik ke atas ujung desa ini menggunakan sepeda motor,  namun ada beberapa cabang jalan, alhasil kami salah jalan, hanya bisa di lalui oleh orang saja, karena jalanan menanjak sangat curam dan susah untuk mengendalikan sepeda motor jika salah jalan, akhirnya saya kembali ke penginapan untuk menitipkan motor dan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki, hehehe.. 








Gokil sih menurut saya ini desa nepal van java, rumah-rumah yang berumpak di kaki gunung mirip dengan desa yang ada di nepal, makanya dusun butuh kaliangkrik ini disebut dengan miniatur nepal van java.

Malam harinya juga enakeun...  kabutnya tebel banget, enak buat ngerokok sama kopi, the best feeling buat ngelamun. oh yah kami makan malam di warungnya mas wanto, kami memesan nasi goreng... nikmat emang cuacanya apalagi kalau lagi laper.. alhamdulillah .....

Malam Hari

Pagi harinya cuaca lumayan cerah, kami langsung menuju gardu pandang dengan menggunakan sepeda motor, karena selain akan ke gardu pandang rencananya kami akan ke negeri sayur desa sukomakmur.

FYI: Desa Sukomakmur merupakan salah satu wisata unggulan yang tidak jauh dari nepal van java, Desa Sukomakmur sendiri menawarkan pemandangan panorama alam Gunung sumbing dipadukan dengan hamparan kebun sayur di sekitarnya. jam yang tepat untuk mengunjuni desa sukomakmur sendiri sekitar pukul 6-8 pagi.

Dari Gardu Pandang Nepal Van Java


Karena sehari sebelumnya ban motor kami bocor, akhirnya kami putuskan untuk tambal ban terlebih dahulu, untung saja ada tukang tambal ban tidak jauh dari gardu pandang, sebelumnya sudah hopeless tapi alhamdulillah ada saja kemudahan di balik kesulitan...

View Tepat disamping tambal ban

HTM Desa Sukomakmur  
Tiket masuk: 8k/orang 
Motor : 4k
Total : 20k
 



Dari sudut manapun gunung sumbing tetap indah .... terimakasih nepal van java atas keramahan dan kehangatan suasanya .. Well meet again !!


Beli oleh-oleh....


Jangan lupa juga nonton videonya disini yah -->>> Mampir dan Menginap di Nepal Van Java <<<-- saranghyeooo....




Ayye Arifin

We Are Crazy ^_^

No comments:

Post a Comment