Menginap di Bromo, Menikmati Indahnya Savana hingga Hiking ke Seruni Point !!

Kami berangkat pukul 05.00 pagi dari penginapan (malang), memang sengaja tidak mengejar sunrise karena kami akan menginap juga di bromo, jadi perjalanan kali ini benar-benar santai tidak di kejar target, yang penting nyampe dan dapat cuaca yang bersahabat amin..

Seruni Point

Dari malang saya menggunakan GPS, melewati tumpang tentunya. Tumpang ini merupakan salah satu daerah yang menjadi gerbang utama menuju taman nasional bromo tengger semeru via malang. Jika cuaca cerah dari tumpang sendiri sebenernya sudah terlihat pegunungan TNBTS, terutama semeru yang waktu itu kami lihat sedang erupsi, cantik sekali di padukan dengan cahaya matahari yang baru saja muncul.

Walaupun tumpang hanya memiliki ketinggian sekitar 800an mdpl tetapi percayalah suhu disini sudah terasa dingin, apalagi kami merasakannya dengan menaiki sepeda motor pagi hari, kalau di bandung sih seperti ciwidey rasanya yang memiliki ketinggian 1200mdpl. Nah dari tumpang inilah perjalanan sudah mulai menanjak, intinya siapkan kendaraanmu dengan sebaik mungkin jika ingin motoran ke bromo. untuk landscape sepanjang perjalanan jangan di tanya, indah banget kawan !!

Pemandangan Gunung Semeru dari Tumpang

Sekitar 1 jam perjalanan dari malang kami tiba di Pos Coban Trisula, di pos ini kita harus menukarkan booking onlinenya dengan tiket fisik resminya, Oh yah, untuk masuk ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini kita di wajibkan untuk registrasi online di websitenya. Tiketnya sendiri sebesar 29k (hari kerja), 34k (hari libur).

Pos Coban Trisula

Dari Pos Coban Trisula menuju Pos jemplang membutuhkan waktu sekitar 20-30 menitan, jalanan cenderung sempit dan memiliki tanjakan yang curam serta tikungan yang tajam, saya sarankan lebih baik dinginkan terlebih dahulu kendaraan kalian di coban trisula sebelum melanjutkan perjalanan menuju pos jemplang.

Finally, akhirnya kami sampai juga di pos jemplang, yaitu sebuah pos yang menjadi sebuah titik dimana kita sudah sampai dan bisa langsung melihat savana indah di kawasan TNBTS. Pos jemplang ini merupakan pos terakhir sebelum kita turun masuk ke kawasan bromo tengger semeru, fasilitas yang tersedia di pos jemplang sendiri terbilang cukup kumplit, ada warung, mushola, parkir yang luas, hingga tempat kopi yang sedang viral yaitu Bromo Hillside.

Pos Jemplang

Sebelum kami turun ke savana bromo, kami beristirahat sejenak sebari menikmati pemandangan dari atas, masyaallah indah banget landcape yang luar biasa, hijaunya padang savana yang sangta luas, terlebih cuaca sangat cerah walaupun sedang musim hujan, alhamdulillah, terimakasih ya Allah.

Pemandangan Dari Pos Jemplang

Dari pos jemplang kami turun ke arah kiri, jika ke kanan dan mengikuti jalur utama itu arahnya ke ranupani (pos pendakian gunung semeru). Jalan turun ke savana sudah di cor, kalau dulu pertama kali kami kesini jalannya masih ancur bebatuan, untung saja sih sekarang sudah bagus, jadi tidak perlu effort yang terlalu ektra untuk bisa turun ke savana.

Untuk pemandangannya saya tidak bisa berkata-kata, kami sangat menikmatinya, terlebih di savananya, karena kami menggunakan sepeda motor jadi kami bebas kemanapun. pokoknya di spot manapun ini savana bromo emang the best sih (APOTEK TUTUP). jangan lupa mencoba makan bakso di watu gede, cuman 15k udah bisa menikmati semangkok bakso di temani pemandangan yang sungguh indah, masyaallah..

Sekitar jam 10 siang kami tiba di lautan pasir, lautan pasir ini terbentuk dari material vulkanik  yang terkikis dan terbawa oleh angin. Seperti yang saya duga, lautan pasir ini sangat menyulitkan untuk di lewati, terutama untuk saya yang pemula, rasanya sih mirip seperti menaiki motor di pasir pantai yang kalau salah memilih jalan bisa amblas ke dalam pasir. walau panas terik menyengat tapi mengendarai motor di lautan pasir sangat seru dan menyenangkan.

Sekitar jam 11 kami tiba di pos Cemoro lawang, Pos ini merupakan pintu utama bagi kamu yang datang dari arah probolinggo dan menjadi pusat "keramaian" yang ada di taman nasional bromo tengger semeru, banyak sekali rumah penduduk khususnya warga tengger yang bermukim di sekitaran cemoro lawang, jadi sudah pasti akan banyak cafe, villa, pengginapan hingga tempat wisata lainnya.

Kami putuskan untuk mencari penginapan disini. Setelah cukup lama mencari kesana kemari, akhirnya kami memilih penginapan "Bromo Otix", dengan berbagai banyak pertimbangan terlebih kami membawa anak kecil, banyak faktor yang musti di perhatikan, terutama kenyamanan.

Bromo Otix

Penginapan ini letaknya tidak jauh dari Pos Cemoro Lawang, lokasinya sangat strategis dan berada tidak jauh dari pusat keramaian, harganya pun ramah di kantong yaitu 200k, dengan fasilitas yang menurut kami sangat worth it sekali untuk tempat sekelas bromo. oh yah, harga tersebut adalah hasil nego dengan si empunya penginapan.

Sore harinya kami mencari makan, agak sulit sebenernya mencari makan di cemoro lawang ini, terutama untuk bugdet mendang mending seperti kami, banyak sih sebetulnya cafe-cafe di sekitaran cemoro lawang, namun harganya yah tau sendiri lah.. hehehe

Akhirnya kami membeli nasi goreng di dekat Pos Cemoro Lawang, dengan harga 15k. lumayan enak sih, untuk makan malamnya kami membeli sate. Oh yah, senja hari kami mencoba turun kembali ke lautan pasir, walaupun pemandangannya tertutup kabut tetapi sangat epic sih senja di bromo, tetap indah dengan pesonananya.

Bromo saat Sore hari


Sekitar jam 2 pagi, saya terbangun karena banyak jeep yang sudah mulai berdatangan, bukan 1 atau 2 jeepp, tetapi puluhan jeep sudah mulai memasuki kawasan taman nasional bromo tengger semeru. dari sekian banyak kelebihan penginapan yang kami tempati, ini merupakan salah satu kekurangannya, namun karena emang kami cukup kelelahan di hari sebelumnya, akhirnya kamipun sudah terbiasa dengan suara jeep di pagi buta. 

Pukul 04.30 sayapun benar-benar terbangun dan melihat ke luar jendela, ternyata langit sudah mulai cukup terang, dan suara jeep yang mondar mandir sedari malam sudah tidak ada lagi, mungkin sudah pada standby di beberapa spot untuk menikmati sunrise.

Pukul 05.00 saya keluar untuk nongkrong di depan teras, sebari menggunakan sarung karena suhu sangat dingin, namun rasanya seperti sudah siang saja, cahaya matahari sudah mulai terlihat, sayapun mencoba menerbangkan drone dan viewnya masyaallah indah banget !!

Cemoro Lawang

Setelah menikmati suasana pagi yang begitu hening dengan di iringi nyanyian suara burung, sekitar pukul 7 pagi kami pergi menuju Seruni Point, rencananya sih akan hiking tipis-tipis, dan kebetulan lokasi seruni point ini masih berada di kawasan probolinggo yang dalam artian kami tidak harus melintasi lautan pasir terlebih dahulu. karena di Bromo ini memiliki banyak sekali spot untuk melihat landscape terutama saat sunrise, Nah menurut pengalaman kami, yang paling dekat dengan cemoro lawang itu adalah Mentingen Hill dan Seruni Point. karena tiap spot berbeda view atau landscape.

Jarak Seruni point dari penginapan tidak terlalu jauh , sekitar 2,6km saja dengan jalanan menanjak tentunya, walaupun sudah jam 7 pagi dan matahari sudah sangat terik, tetapi suhu di gunung bromo ini sangat dingin, perpaduan antara panas dan dingin, untuk saja tidak meriang hihihihi. Setibanya di parkiran seruni point kami mendapati pemandangan yang sungguh luar biasa indah, bak di negeri dongeng, pemandangan gunung bromo dengan lautan awannya sangat-sangatlah indah, tak lupa dari kejauhan ada gunung tertinggi di pulau jawa yang gagah menampakan dirinya, masyaallah. oh yah waktu itu saya tidak di pungut biaya masuk, namun untuk parkir sendiri di kenai biaya 5k saja, itu sudah termasuk nitip helm, dan yang jaganya sangatlah ramah dan baik, sehat selalu bu.

Pemandangan dari parkiran Seruni Point

Dari Parkiran kita harus hiking terlebih dahulu untuk bisa sampai di seruni point, butuh waktu sekitar 1jam kami untuk bisa sampai di puncaknya, maklum banyak berhenti untuk sekedar istirahat dan foto-foto. Untuk yang tidak kuat mendaki ke atas, kalian bisa menyewa kuda dengan tarif 200rb (P.P), harganya lumayan juga sih mengingat tarif tersebut sepertinya tidak sampai ke puncak, karena sebelum sampai ke puncak kita harus menaiki tangga terlebih dahulu. 

Untuk kamu yang ingin melihat pemandangan di seruni point, sebaiknya datang subuh ketika matahari masih belum muncul, agar nanti pada saat di puncak kita bisa melihat sunrise yang sangat memukau. kalau seperti kami yang datang pukul 7 pagi, selain cuaca yang mulai panas juga lautan awan sudah menghilang karena hari menjelang siang. 

Hiking with the view

Anak Tangga menuju seruni point


Setelah puas menikmati pemandangan di seruni point, kamipun bergegas turun dan kembali melanjutkan perjalanan, karena rencananya hari ini kami akan kembali ke malang, tentunya dengan kembali melewati lautan pasir dan padang savana, yiipiii. Tapi sebelum itu, kami menuju lautan pasir terlebih dahulu dan berfoto-foto mengabadikan moment dengan latar belakang gunung batok, ahh sungguh indahnya hari itu, salah satu impian saya akhirnya terkabul bisa motoran ke bromo, pokoknya terimakasih untuk keluarga dan tentunya Allah SWT yang memberikan kelancaran dan kekuasannya,, tanpa campur tangan Allah mungkin musim hujan tidak bisa secerah dan seajaib itu.

From Bandung To Bromo


Kesenangan yang tidak bisa di ungkapkan kata-kata. Alhamdulillah





Ayye Arifin

We Are Crazy ^_^

No comments:

Post a Comment