Sesampainya di air mata cimincul, saya kaget karena kolam airnya seperti empang yang rame oleh adek2 kecil hihihii. padahal kami datangnya masih pagi tetapi antusias pengunjung untuk berenang di mata air cimincul ini sangat luar biasa, terlihat dari parkiran yang sudah ramai walaupun jam masih menunjukan pukul 08.15. oke skip skip skip ceritanya kok jadi ngawur dengan judulnya hahahaha.

Sekitar pukul 11.30 setelah selesai berenang di mata air cimincul kamipun bergegas pulang melanjutkan destinasi selanjutnya, yaitu ke Curug Masigit, dari informasi yang kami dapat curug masigit ini masih berada satu kawasan dengan air mata cimincul, lokasinya berada di desa pesanggrahan, Kec. Kasomalang, Kab. Subang. karena hanya berbekal alamatnya saja akhirnya saya menanyakan ke salah satu tukang parkir yang ada di mata air cimincul ini, sebut saja namanya kumbang, kata kang kumbang, Curug Masigit itu bukan tempat wisata, pada awalnya kami di himbau agar tidak mengunjungi tempat tersebut, karena sehari sebelumnya ada 2 orang pemuda yang terseret arus di curug masigit.. hiiiii jadi ngerii, seperti apakah curug masigit itu???? tapi karena si adi merengek ingin tetap mengunjungi curug masigit, akhirnya kang kumbang memberi tahu lokasi dengan catatan jangan sompral dan jangan berbuat yang aneh-aneh.hihihihihi

What? ternyata curug masigit itu lokasinya deket loh dengan mata air cimincul, dari tempat parkir cimincul kami berjalan naik mengikuti jalan aspal, lalu belok kiri mengikuti jalan setapak pinggir selokan/kali. Untuk menuju Curug Masigit sebenarnya tidak ada petunjuk jalan, jadi kami bertanya kepada penduduk sekitar yang sedang menggarap ladang. dan ternyata curug masigit itu memang bukan tempat wisata, tapi oleh penduduk sekitar sering dijadikan tempat memancing.

Masih menyusuri kali yang memiliki aliran air yang tidak terlalu deras, sedikit demi sedikit kamipun mendengar suara gemericik air terjun, karena suaranya samar-samar kami tetap lurus terus mengikuti jalan setapak pinggir kali, tapi dirasa ada yang janggal dengan jalan tersebut akhirnya kami memutuskan untuk diam sejenak, tak berselang lama ada seorang nenek-nenek tua (ya iyalah tua -_-) nyebrang kali tersebut, Oh May Gad, kasian juga sebenernya liat nenek-nenek yang sudah rentan usianya masih nyebrang lewat kali, hal yang paling saya khawatirkan adalah kepleset ataupun tersandung pas naik ke tanah huuuuhuhu, namun si nenek sangat cekatan saat turun lalu menyebrang kali dan naik lagi, seperti bukan nenek-nenek saja hahaha. kamipun bertanya mengenai jalan menuju curug masigit, awalnya kami ragu karena pada saat kami tanya, si nenek tersebut tidak tau nama curug masigit, beliau hanya tau lokasi curug disekitaran situ saja, walauapun beliau membalas setiap pertanyaan kami dengan bahasa sunda, tetapi nenek tersebut memberikan info yang luar biasa jelas hihihihi, akhirnya kamipun mengikuti jalan yang di tunjukan oleh nenek2 tersebut. Jadi sebenarnya jalan menuju curug masigit itu mengikuti aliran kali lalu belok kiri ke jalan kecil, nah setelah sampai situ harus hati-hati karena posisi curug berada di bawah, walaupun curug sudah kelihatan, tetapi untuk turun menuju curug jalurnya sangat extrim, seperti jurang yang siap membawa kita ke dimensi lain , wat de fak !!

Jalur turun menuju curug masigit

Kami pun turun dengan hati-hati, tidak ada pegangan ataupun pijakan yang nyaman saat menuruni tebing ini, tapi secara perlahan kami saling bantu membantu untuk bisa sampe ke curug masigit. And finally kamipun sampai juga di Curug Masigit yang kondisinya masih asri, tidak ada siapa-siapa, suara air yang mengalir dengan indahnya seakan mengajak menari, tidak ada suara manusia yang terkadang memekingkan telinga, tidak ada vandalisme sejauh mata memandang, BEBAS BRO !!

almostbackpacker.com adalah crazytravelmate.com